1. Konsep Islam tentang Ilmu
Dalam pandangan Alquran, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan (Q.S. al-Baqarah [2]: 31-32). Dalam Al-Qur'an, penjelasan tentang konsep ilmu terdiri dari dua macam. Yaitu :
a. Ilmu Laduni
Ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia. Ilmu yang didapat dari hasil Taqorub (mendekatkan diri) kepada Allah.
Sering kita mengalami suatu kondisi di mana ada bisikan di hati, nah itulah yang disebut ilmu laduni (tentunya ilmu laduni ini menunjukkan kepada kebaikan ya, kalau menjerumuskan ke hal-hal negatif berarti itu bisikan syaiton)
b. Ilmu Kasbi
Ilmu yang diperoleh karena usaha manusia. Seperti kita mempelajari bagaimana proses perkembangbiakan mahkluk hidup.
2. Dalil Al-Qur'an dan As Sunnah terkait dengan ilmu
a. Orang berilmu diangkat derajatnya
Allah SWT berfirman : "...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
b. Orang berilmu takut kepada Allah SWT
Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman : "Dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun."
c. Orang berilmu akan diberi kebaikan dunia dan akhirat
Dalam surat Al-Baqarah [2]: 269, Allah SWT berfirman : "Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)."
d. Orang berilmu dimudahkan jalannya ke surga
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699)
e. Orang berilmu memiliki pahala yang kekal
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata kepada Rasullullah shallallahu'alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ
الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ
وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ
صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)
3. Episteme ilmu dalam Islam berlandaskan Tauhid
Epistimologi islam adalah ilmu yang membahas tentang hakekat sumber pengetahuan serta metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dengan sudut pandang keislaman. Konsep tauhid diambil dari formula kalimat 'La ilaha illallah', dan kita tahu bahwa konsep tersebut telah menjadi prinsip dasar dalam ajaran Islam, dan kaitannya dengan integrasi ilmu, juga menjadi basis dari epistemologi Islam, sehingga menjadi asas pemersatu integrasi ilmu pengetahuan manusia.
No comments:
Post a Comment