A. Konsep Diri Manusia
Menurut Deaux, Dane dan Wrightsman, konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai dirinya. Keyakinan tersebut bisa berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, penampilan fisik, dan lain sebagainya.
Menurut Mulyana, konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa dirinya, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri sendiri.
Jadi, konsep diri itu adalah pandangan individu mengenai dirinya, meliputi gambaran mengenai diri dan kepribadian yang diinginkan, yang diperoleh dari pengalaman dan interaksi dengan orang lain.
1. Konsep Diri memiliki 3 dimensi pokok :
a. Dimensi pengetahuan
Segala pengetahuan atau informasi yang kita ketahui tentang diri, misalnya umur, jenis kelamin, penampilan dan sebagainya
b. Dimensi harapan
Suatu pandangan tentang kemungkinan menjadi apa kita di masa mendatang
c. Dimensi Penilaian
Penilaian individu tentang gambaran siapakah dirinya dan gambaran mengenai seharusnya bisa menjadi seperti apa
B. Identitas Diri dan Artikulasi Komunikasi
Menurut Erikson, identitas diri adalah mengenald an menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang dimainkan, misalknya sebagai anak, teman, pelajar, dll.
Identifikasi diri muncul ketika akan muda memilih menilai dan orang tempat dirinya memberikan loyalitasnya, bukan sekadar mengikuti pilihan orang tua. Orang yang sedang mencari identitasnya adalah orang yang ingin menentukan siapa atau apa yang dia inginkan pada masa depan nanti.
Komunikasi sebagai suatu interaksi untuk menyertakan adanya proses sebab-akibat, aksi-reaksi yang memiliki arah dan tujuan maisng-masing dan sifatnya bergantian.
Ada macam-macam komunikasi, diantaranya :
1. Komunikasi verbal
Komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan atau bentuk lain.
2. Komunikasi nonverbal
Komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk kata-kata. Dalam hidup nyata, komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal.
Kemampuan artikulasi adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide atau pemikiran dengan jelas melalui kata-kata.
C. Krisis Dimensional Masyarakat Modern dan Pendekatan Terintegrasi Terhadap Diri Manusia
Krisis multidimensional adalah krisis yang terjadi di berbagai bidang dalam waktu yang relatif sama. Krisis ini lebih sulit untuk diatasi karena hubungannya yang saling berkaitan antara krisis di satu bidang dengan krisis lain.
Krisis multidimensional manusia modern melalui analisis filosofis-sosiologis dan psikoanalisis, mereka mengeskpos perilaku masyarakat modern seperti keserakahan terhadap SDA, irasionalitas, konsumerisme, tirani, hegemoni, fasisme, dan tribalisme.
Pendekatan Integrasi
Dapat dilakukan dalam diri manusia, antara lain :
1. Mengungkapkan nilai-nilai melalui diskusi dan brainstorming
2. Menggunakan cerita untuk memunculkan nilai-nilai
3. Memainkan permainan nilai-nilai kemanusiaan
4. Menceritakan kisah hidup orang-orang besar
5. Menggunakan drama untuk melukiskan kejadian-kejadian yang berisikan nilai-nilai
6. Menggunakan berbagai kegiatan seperti kegiatan pelayanan dan service, fieldtrip, dan klub kegiatan untuk memunculkan nilai kemanusiaan
No comments:
Post a Comment