A. Pasang Surut
Perkembangan Ilmu
1.
Periode Yunani Kuno
Menurut Bertrand
Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu
sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang
banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia.
Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang
menyempurnakannya.
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan yang
terkemuka. Di antaranya adalah Thales (624-545 SM), Pythagoras (580 SM–500 SM), Aristoteles (384
SM- 322 SM) dan masih banyak lainnya.
2.
Periode Islam
Majunya
Islam dalam perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan ilmuwan yang mempengaruhi
dunia atas temuanya, seperti Ibnu Shina dengan dua karyanya yang berpengaruh
ialah ensiklopedia filsafat Kitab al-Shifa’ (The Book of Healing) dan The Canon
of Medicine. Keduanya kini dipakai sebagai standar ilmu medis di seluruh dunia.
Kemudian ada Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang menemukan algoritma dan
sistem penomoran. Al-Khawarizmi juga dikenal ahli di berbagai bidang, seperti
astrologi dan astronomi. Ibn Al Haytham, karyanya Kitab al-Manazir (Book of
Optics) yang hingga kini diakui sebagai rujukan ilmu optik.Dan masih banyak
ilmuwan muslim lainnya lagi yang berhasil mempengaruhi dunia.
B. Tradisi Keilmuan Di Dunia Islam
Sistem
pendidikan dan situasi zaman yang bersangkutan sangat berpengaruh.
Kenyataannya, umat Islam kini mulai mencari alternatif sistem pendidikan yang
efektif, tidak menghabiskan waktu belasan tahun untuk mempelajari terlalu
banyak bidang ilmu sekaligus mampu memaksimalkan kemampuan peserta didik.
Pokok
pendidikan adalah tauhid, menanamkan nilai-nilai tauhid dalam jiwa setiap
individu Muslim. Pada periode Makkah, proses pendidikan belum berlangsung
optimal. Pendidikan berlangsung di rumah Abul al-Arqam secara sembunyi-sembunyi.
Setelah masyarakat Islam terbentuk di Madinah, barulah pendidikan Islam dapat
berlangsung terbuka. Masjid-masjid didirikan, sekaligus dijadikan pusat
kegiatan pendidikan dan dakwah.
Pendidikan
tauhid menempati peringkat utama, kemudian akhlak, ibadah, linguistik, syair,
ilmu kesehatan, dan lain-lain. Pada masa Umar bin Khattab, sistem pendidikan
lebih maju karena dilakukan dalam keadaan stabil. Selain masjid sebagai pusat
pendidikan, juga dibentuk pusat-pusat pendidikan Islam di berbagai kota.
Pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur Rasyidin, antara lain, Makkah,
Madinah, Basrah, Kufah, dan Syam.
C. Kontribusi Dunia Islam
Sebuah
fakta sejarah yang menyatakan dengan tegas bahwa semua kejayaan peradaban Barat
tidak pernah luput dari jasa dan kontribusi besar para ilmuwan Muslim pada abad
pertengahan. Dulu, para ilmuwan Muslim seperti al-Biruni, Ibnu Sina,
al-Battani, dan lainnya telah terlebih dulu mewarnai dunia ilmu pengetahuan.
Mereka banyak menguasai ilmu kedokteran, perbintangan, perhitungan, hadis,
fikih, dan masih banyak lagi.
Berikut
beberapa kontribusi intelektual Muslim dalam peradaban dunia di berbagai
bidang :
1. Astronomi
Astronomi atau ilmu falak adalah salah satu bidang
ilmu yang paling digemari oleh para ilmuwan Muslim selain matematika. Hal ini
disebabkan karena kedua bidang ilmu tersebut sangat mendukung peribadatan
Islam, seperti dalam menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan, hari raya Idul
Fitri, hari raya Idul Adha, dan sebagainya.
2. Matematika
Ilmu matematika dalam bahasa Arab disebut aljabar
(perhitungan), sedangkan istilah algoritme adalah berasal dari nama penemunya
yaitu al-Khawarizmi. Ia merupakan salah satu ahli matematika Muslim terkenal di masa
khalifah al-Ma’mun.
Ia menulis buku aljabar.
3. Fisika
Ilmu fisika juga berhubungan erat dengan ilmu astronomi.
Sehingga karya-karya tentang optik yang ditemukan oleh Hassan Ibn Haitam
(965-1039 M) dijadikan dasar bagi bangunan ilmu fisika, yakni dasar bagi Bacon
dan Kepler dalam penemuan teropong, teleskop maupun mikroskop dan dasar dari
fotografi.
4. Kimia
Meskipun bangsa Yunani telah mengenal sejumlah zat
kimia, namun mereka tidak tahu apa-apa mengenai subtansi unsur-unsur zat kimia,
seperti: alkohol, asam sulfur, maupun asam nitrat. Orang Arablah yang menemukan
itu semua, yang bersamaan dengan penemuan potasium, asam amoniak, nitrat perak,
dan merkuri.
5. Ilmu Hayat
Dalam bidang ilmu hayat, bangsa Arab tidak berpuas
diri dengan hasil dari penerjemahan karya-karya bangsa Yunani. Bangsa Arab pun
melakukan kajian dan observasi sendiri secara intensif. Sehingga tidak heran
jika mereka berhasil memperkaya daftar macam-macam tumbuhan yang tercantum
dalam “Daftar
Dioscorides” yang
berisi sekitar 2000 spesies.
6. Ilmu Kedokteran
Salah seorang ahli kedokteran Muslim yang sangat
terkenal di dunia Barat adalah Abu Ali al-Hussein bin Abdallah ibn Sina, yang
lebih dikenal sebagai Ibnu Sina atau Avicenna. Bukunya yang berjudul al-Qanun
fi at-Tib atau petunjuk tentang kedokteran.
7. Filsafat
Ibn Sina atau Avicenna juga merupakan seorang ahli
filsafat. Ia telah membentuk sistem keilmuan dan pandangan filsafat
skolastiknya secara gamblang.
8. Sastra
Para ilmuwan Muslim juga memberikan kontribusi yang
besar terhadap dunia Barat di bidang sastra. Hal ini terbukti dari hasil kajian
Asian Palacios atas karya-karya surealism dalam Islam dan atas buku La Devina
Comedia karya Dante Aleghery yang menyimpulkan bahwa Dante telah mendapat
pengaruh yang besar dari karya mistik Muhyidin ibn Arabi maupun penyair buta
Abul Ala al-Maari.
9. Geografi dan
Sejarah
Masyarakat Arab dikenal gemar mengarungi pulau
maupun benua untuk berdagang. Karena itu mereka harus menguasai geografi maupun
sejarah setiap kawasan yang akan dijelajahi. Hal inilah yang menjadi latar
belakang untuk menekuni ilmu-ilmu geografis maupun sejarah. Dalam bukunya yang
berbahasa Inggris berjudul Golden Pastures, Hasan Ali al-Masudi memaparkan
gambaran lengkap tentang setiap negeri yang pernah dikunjunginya pada
pertengahan abad ke-10.
10. Sosiologi dan
Ilmu Politik
Ibn Khaldun (1332-1406 M) merupakan pemikir
filsafat sosiologi dan sejarah yang terkenal dalam peradaban Islam. Salah satu
bukunya yang disebut sebagai Prolegomena membahas refleksi umum sejarah manusia
dan berbagai macam peradaban manusia sebagai hasil dari perbedaan iklim,
kehidupan kaum pengembara maupun yang telah menetap dan istiadat atau latar
belakang peradaban yang berbeda, termasuk kelembagaan sosial, ilmu pengetahuan
dan seni yang mereka kembangkan.
11. Arsitektur dan
Seni Rupa
Arsitektur Muslim tampak dalam bentuk istana maupun
masjid yang gemerlapan yang di kemudian hari berpengaruh pada seni bangunan
gereja pada abad pertengahan di Eropa. Seperti
pengaruh arsitektur masjid di Cordova terhadap gereja katedral Notre Dane du
Puy dalam wujud lengkungan susun tiga, cuping ganda, lengkungan sepatu kuda
maupun unsur dua warna yang merupakan ciri masjid di Cordova.
12. Musik
Seorang musikus Muslim bernama Abul Hasan Ali Ibn
Nafis atau sering dipanggil Ziriyab telah mendirikan konservatorium musik-musik
Andalusia. Sejak itu teori musik mulai dikembangkan oleh al-Farabi, yang
menulis Kitab al-Musiki (Pegangan Musik).